Silaturahmi dan diskusi hangat berlangsung di SMPN 2 Wanayasa saat perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta melakukan kunjungan, Senin 8/4/2025. Kehadiran tim dinas dalam agenda pemantauan program Tatanen di Bale Atikan (TdBA) tersebut sekaligus bersinergi dengan Kelompok Kerja (POKJA) TdBA sekolah.
Diskusi yang digelar di tengah suasana akrab itu membahas berbagai perkembangan program TdBA yang selama ini dilaksanakan di SMPN 2 Wanayasa. Berbagai masukan, pengalaman, dan evaluasi dibicarakan secara mendalam demi perbaikan berkelanjutan penerapan TdBA.
Selain berdiskusi, tim juga melakukan pemeriksaan lingkungan sekolah. Berbagai sudut yang menjadi bagian dari implementasi TdBA seperti kebun, tanaman produktif, serta produk turunan hasil panen menjadi perhatian khusus tim dari Dinas Pendidikan.
Kegiatan tersebut terasa begitu menarik dan penuh manfaat. Banyak hal baru yang dipelajari oleh SMPN 2 Wanayasa sehingga tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat sepanjang diskusi. Hal ini menandakan topik yang dibahas sangat relevan dengan perkembangan pendidikan masa kini.
Kepala SMPN 2 Wanayasa, Drs. Asep Tata Sonjaya, memaparkan berbagai pantauannya secara langsung kepada Bapak Dodi Winandi, S.Pd., MM. selaku Kabid Pembinaan Ketenagaan, perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta. Ia menegaskan bahwa program TdBA di SMPN 2 Wanayasa tidak hanya bersifat seremonial.
Menurutnya, implementasi TdBA di sekolah berlangsung secara berkesinambungan. Bahkan, sekolah beberapa kali melaksanakan panen raya hasil dari berbagai tanaman yang dikembangkan. Hasil tersebut dapat dirasakan langsung oleh seluruh warga sekolah.
Lebih lanjut, Kepala Sekolah menjelaskan bahwa keberhasilan pelaksanaan TdBA di SMPN 2 Wanayasa dibangun atas dasar sistem yang baik. Dengan sistem demikian, siapapun pemimpinnya, kegiatan TdBA tetap bisa berjalan secara mandiri tanpa harus selalu diperintah.
Pada kesempatan itu, Wakasek Kurikulum, Mulyono Qadarullah, S.Pd., Gr., menyampaikan bahwa TdBA memberikan dampak signifikan bagi keseharian warga sekolah. Program ini tidak hanya menjadi kegiatan pembiasaan, namun telah menjadi bagian penting dari pendidikan karakter.
Ia juga menambahkan, kegiatan TdBA telah memberikan manfaat besar bagi dunia pendidikan di SMPN 2 Wanayasa. Tidak hanya aspek pembelajaran di dalam kelas, tetapi juga pembelajaran nyata kepada siswa untuk mencintai alam dan lingkungannya.
Kabid GTK Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi tinggi bagi SMPN 2 Wanayasa. Ia bangga karena implementasi TdBA di sekolah ini berjalan sangat baik dan telah menghasilkan berbagai inovasi.
Ia memuji produk-produk hasil TdBA seperti minuman jahe, ecoprint, serta berbagai karya tangan lainnya. Menurutnya, inovasi ini menunjukkan betapa seriusnya SMPN 2 Wanayasa dalam menjalankan program Tatanen di Bale Atikan.
Beliau menyampaikan bahwa SMPN 2 Wanayasa memiliki peluang besar untuk menjadi sekolah unggulan dalam program TdBA. Komitmen dan konsistensi menjadi kunci utama untuk mencapai predikat tersebut.
Karena itu, ia berpesan agar seluruh stakeholder sekolah memiliki kesadaran kolektif mengenai pentingnya TdBA. Menurutnya, keberhasilan program ini bukan hanya tanggung jawab kepala sekolah, tetapi seluruh warga sekolah.
Lebih jauh lagi, beliau menekankan agar seluruh siswa menyadari bahwa TdBA sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, siswa dapat menjaga serta membersamai alam sebagai bagian dari pembelajaran karakter.
Beliau berharap, implementasi TdBA di SMPN 2 Wanayasa mampu membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga peduli terhadap lingkungan dan alam sekitar.
Dalam penutup pesannya, beliau menegaskan bahwa sekolah harus menjadi contoh dalam pelaksanaan TdBA. Program ini tidak boleh terputus dan harus terus berjalan sebagai bagian dari budaya sekolah.
Kegiatan silaturahmi dan diskusi ditutup dengan kunjungan ke area kebun TdBA SMPN 2 Wanayasa. Senyuman hangat dan rasa optimis mewarnai akhir pertemuan tersebut.
SMPN 2 Wanayasa semakin berkomitmen menjaga keberlanjutan TdBA sebagai bagian dari ikhtiar mencetak insan berkarakter, berbudaya lingkungan, dan siap menghadapi masa depan.
