Spenda Juara
Home
“Pojok Baca Kelas 7A: Tumbuhnya Cinta Literasi Bersama Ibu Lilih”

Kelas 7A SMPN 2 Wanayasa kini memiliki suasana yang lebih nyaman dan edukatif, berkat hadirnya sebuah pojok baca yang dirancang oleh para siswa. Dengan penuh semangat, seluruh siswa turut serta mempercantik sudut kelas mereka agar pojok baca ini menjadi tempat yang menyenangkan dan inspiratif untuk membaca. Hadirnya pojok baca ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap program literasi yang diharapkan dapat menumbuhkan minat baca siswa secara lebih intensif.

Inisiatif ini mendapat arahan dari Ibu Lilih, wali kelas 7 A, yang memberikan inspirasi bagi siswa-siswanya. Perhatian Ibu Lilih yang luar biasa dalam meningkatkan kompetensi literasi sangat diapresiasi oleh semua siswa. Dengan bimbingannya, siswa-siswa terlibat dalam mendesain pojok baca yang menarik dan nyaman, agar suasana membaca menjadi lebih menyenangkan. Mereka merasa bersemangat untuk mengelola pojok baca ini, mengatur buku, dan menambahkan dekorasi agar lebih menarik.

Setiap siswa menyumbangkan buku pribadi untuk ditempatkan di pojok baca ini. Buku-buku yang beragam jenisnya, mulai dari novel, buku cerita, hingga buku non-fiksi tentang ilmu pengetahuan dan sejarah, kini mengisi rak-rak pojok baca. Kehadiran buku pribadi ini juga menciptakan suasana kebersamaan, karena mereka dapat saling bertukar bacaan dan berdiskusi mengenai isi buku-buku tersebut.

Salah satu momen yang menggembirakan adalah ketika mereka menata buku-buku secara bersama-sama. Ada yang mengatur buku berdasarkan warna, ada yang ingin menyusunnya berdasarkan genre, dan ada pula yang ingin menambahkan hiasan kecil di pojok baca. Proses ini menumbuhkan kerjasama dan kreativitas siswa, sekaligus mempererat hubungan mereka di dalam kelas.

Kegiatan ini juga membawa dampak positif terhadap perkembangan literasi di kelas 7A. Setiap siswa merasa termotivasi untuk membaca, karena buku-buku yang ada di pojok baca selalu menarik perhatian mereka. Bahkan, saat waktu istirahat atau sebelum pelajaran dimulai, beberapa siswa sering terlihat mengambil buku dan tenggelam dalam bacaan mereka. Hal ini secara perlahan menumbuhkan kebiasaan membaca di kalangan siswa.

Tidak hanya membaca, siswa-siswa kelas 7A juga terdorong untuk berdiskusi mengenai buku-buku yang mereka baca. Mereka kerap berbagi cerita dan ide tentang isi buku tersebut, saling memberi rekomendasi, dan mendiskusikan pelajaran yang didapatkan dari setiap cerita. Hal ini menjadi salah satu kegiatan menarik yang mereka nikmati di luar jam pelajaran formal, sehingga kemampuan berpikir kritis dan keterampilan komunikasi mereka juga ikut berkembang.

Ibu Lilih secara berkala memeriksa pojok baca ini untuk memberikan motivasi kepada para siswa. Ia selalu memberikan pujian dan apresiasi atas usaha mereka yang telah mempercantik ruangan dan membangun suasana literasi. Bahkan, terkadang Ibu Lilih membawa buku tambahan untuk menambah koleksi pojok baca, yang tentunya disambut antusias oleh para siswa. Dengan kehadirannya, Ibu Lilih memberikan dorongan moral yang kuat bagi siswa-siswa kelas 7A untuk terus mencintai dunia literasi.

Semangat membaca ini pun berdampak positif pada prestasi siswa. Mereka menjadi lebih mudah memahami pelajaran dan lebih percaya diri saat berbicara di depan kelas. Kegiatan pojok baca ini tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang berbeda, yang tidak didapatkan dalam pembelajaran formal.

Selain itu, pojok baca ini menjadi daya tarik bagi kelas-kelas lain. Beberapa siswa dari kelas lain sering datang ke kelas 7A untuk melihat koleksi buku yang mereka miliki atau sekadar berbincang tentang kegiatan literasi yang telah mereka lakukan. Hal ini menunjukkan bahwa inisiatif pojok baca di kelas 7A telah memberi pengaruh positif bagi lingkungan sekolah secara luas.

Dengan pojok baca ini, siswa-siswa kelas 7A merasa bahwa kelas mereka bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga tempat untuk berkembang bersama dan mencintai ilmu pengetahuan. Mereka berharap pojok baca ini dapat terus dipelihara, bahkan menambah koleksi buku secara berkala, agar manfaatnya semakin besar bagi seluruh siswa di sekolah.

Kegiatan ini mengajarkan para siswa akan pentingnya literasi sebagai salah satu kunci kesuksesan dalam pendidikan. Pojok baca ini menjadi simbol dari semangat belajar mereka, bahwa literasi adalah jendela dunia yang membuka wawasan dan mengasah kecerdasan mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *