Wanayasa, – Di tengah gemerlap Festival Bahasa Ibu (FTBI) tingkat kabupaten Purwakarta yang berlangsung meriah, SMPN 2 Wanayasa menunjukkan semangat dan dedikasinya dalam mengangkat budaya lokal melalui keikutsertaan para siswa dalam berbagai lomba. Dalam festival ini, SMPN 2 Wanayasa diwakili oleh empat siswa berbakat yang berhasil mencuri perhatian dengan penampilan mereka yang memukau.
Elsa dan Nura, dua siswa berbakat dari SMPN 2 Wanayasa, turun dalam lomba pembacaan sajak. Dengan suara merdu dan ekspresi yang penuh penghayatan, mereka membawakan sajak-sajak dengan tema yang menggugah rasa cinta terhadap bahasa dan budaya daerah. Elsa, dengan gaya pembacaan yang lembut dan penuh perasaan, berhasil menyampaikan nuansa dalam sajak dengan sangat mendalam. Nura, yang dikenal dengan teknik vokalnya yang kuat, menambahkan dimensi baru pada setiap kata yang diucapkan, membuat para juri dan penonton terkesima.
Sementara itu, Dhifa dan Alvin juga tampil gemilang dalam lomba pembacaan carpon, sebuah jenis karya sastra yang menggabungkan narasi dan dialog dalam bentuk singkat. Keduanya memukau dengan kemampuan mereka dalam menampilkan emosi dan karakter-karakter dalam carpon yang dibacakan. Dhifa, dengan penjiwaan yang mendalam, mampu menghidupkan setiap karakter dan situasi yang digambarkan, sementara Alvin memberikan warna dan nuansa pada dialog yang dibacakan dengan penuh semangat.
Penampilan Elsa, Nura, Dhifa, dan Alvin bukan hanya menunjukkan keterampilan mereka dalam berbicara di depan umum, tetapi juga mencerminkan kedalaman pemahaman mereka terhadap bahasa ibu. Dengan penuh percaya diri dan dedikasi, mereka berhasil mengolah kata-kata menjadi sebuah karya seni yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. Para juri pun memberikan apresiasi tinggi atas kualitas penampilan mereka.
Festival Bahasa Ibu (FTBI) ini bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan bahasa daerah sebagai bagian dari identitas budaya bangsa. Kegiatan ini tidak hanya menampilkan bakat para peserta tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga bahasa ibu. SMPN 2 Wanayasa, dengan partisipasi aktifnya, turut serta dalam upaya penting ini.
Kepala SMPN 2 Wanayasa, Drs. Asep Tata Sonjaya, memberikan apresiasi yang tinggi kepada para siswa dan pelatih yang telah berusaha keras mempersiapkan diri untuk festival ini. Beliau mengungkapkan, “Kami sangat bangga dengan prestasi yang diraih oleh Elsa, Nura, Dhifa, dan Alvin. Keberhasilan mereka adalah bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi mereka dalam memelihara dan mengembangkan bahasa ibu kita.”
Tak hanya itu, partisipasi SMPN 2 Wanayasa dalam FTBI ini juga mendapatkan dukungan penuh dari warga sekolah. Mereka menyaksikan dan memberikan semangat kepada para siswa selama festival berlangsung. Dukungan ini turut memberikan motivasi tambahan bagi para peserta untuk tampil maksimal.
Selama festival, atmosfer penuh kegembiraan dan kebanggaan terlihat jelas di wajah-wajah penonton dan peserta. Setiap penampilan adalah refleksi dari keragaman budaya dan kekayaan bahasa yang ada di kabupaten. SMPN 2 Wanayasa, dengan partisipasinya, turut memperkaya pengalaman budaya ini.
Sebagai penutup, festival ini berhasil menjadi ajang yang merayakan kekayaan budaya dan bahasa daerah dengan penuh warna. SMPN 2 Wanayasa telah menunjukkan bahwa melalui kreativitas dan dedikasi, bahasa ibu dapat dihidupkan dan diperkenalkan kembali kepada generasi muda.
Dengan berakhirnya festival ini, diharapkan semangat dan inspirasi yang ditunjukkan oleh Elsa, Nura, Dhifa, dan Alvin akan terus membara dan memotivasi lebih banyak siswa untuk mencintai dan melestarikan bahasa serta budaya daerah mereka. Keberhasilan mereka adalah sebuah langkah penting menuju masa depan yang lebih menghargai warisan budaya bangsa.