Pada hari Selasa, 3 Juni 2025, SMPN 2 Wanayasa menerima kunjungan istimewa dari Harvester Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta dalam rangka pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev) Program Tatanen di Bale Atikan (TdBA). Kegiatan ini menjadi momen reflektif untuk mengukur sejauh mana perubahan yang telah terjadi sejak program TdBA diterapkan di sekolah.
Monev kali ini menggunakan pendekatan Outcome Harvesting, yaitu metode yang bertujuan untuk mengidentifikasi hasil-hasil signifikan yang telah dicapai melalui pelaksanaan program. Fokus utamanya bukan sekadar pada proses, tetapi pada dampak nyata yang dirasakan oleh warga sekolah dan lingkungan sekitar.

Harvester yang hadir dalam kunjungan ini adalah Ibu Dewi Nurmayasari, S.Pd. Dengan penuh ketelitian dan kehangatan, beliau menyusuri berbagai sudut sekolah, mulai dari area taman, bedengan, hingga ruang-ruang kegiatan siswa. Apa yang dilihatnya membuat beliau kagum sekaligus bangga terhadap ekosistem sekolah yang sudah begitu hidup.
Dalam kesannya, Ibu Dewi menyampaikan bahwa sangat wajar jika SMPN 2 Wanayasa menjadi salah satu sekolah model TdBA. Menurutnya, kesadaran ekologis yang terbentuk di sekolah ini bukan sesuatu yang muncul secara tiba-tiba, melainkan buah dari kerja keras, konsistensi, dan kolaborasi seluruh warga sekolah.
Formasi bedengan yang rapi dan estetis menjadi salah satu poin yang mendapat apresiasi. Tidak hanya dari segi kerapihan, tetapi juga bagaimana sistem pengelolaan lingkungan diatur sedemikian rupa agar mencerminkan prinsip-prinsip permakultur yang berkelanjutan.



Selain itu, Ibu Dewi juga menyoroti bagaimana semangat siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan TdBA sangat mencerminkan keberhasilan program. Para siswa terlihat tidak hanya menjalankan aktivitas secara teknis, tetapi benar-benar menjiwai dan memahami makna di balik setiap kegiatan yang mereka lakukan.
Kesadaran siswa akan pentingnya menjaga alam, memelihara tanaman, dan menciptakan lingkungan yang sehat telah tumbuh menjadi karakter. Ini adalah indikator kuat bahwa TdBA bukan hanya program sesaat, tetapi sudah membentuk budaya di lingkungan sekolah.
Ibu Dewi juga memberikan pesan mendalam kepada para siswa agar tetap menjaga semangat ini dan tidak menjadikan kegiatan tersebut sebagai rutinitas semata. Ia berharap TdBA menjadi bagian dari kepribadian dan jati diri siswa sebagai generasi yang mencintai alam.
Sementara itu, Kepala SMPN 2 Wanayasa, Drs. Asep Tata Sonjaya, menyambut hangat kedatangan harvester. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian serta pembinaan yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta.
Beliau berharap kunjungan ini dapat menjadi penyemangat tambahan bagi seluruh warga sekolah untuk terus mengembangkan program TdBA. Menurutnya, apa yang telah dicapai adalah hasil sinergi antara siswa, guru, tenaga kependidikan, serta orang tua yang turut mendukung penuh gerakan ini.
Kepala sekolah juga menegaskan bahwa semangat TdBA telah menjadi napas dalam setiap aktivitas sekolah. Mulai dari pembelajaran, kegiatan rutin, hingga budaya hidup sehat dan bersih, semuanya mengakar dari semangat cinta lingkungan dan keberlanjutan.
Lebih lanjut, Drs. Asep Tata Sonjaya berharap bahwa apa yang ada di SMPN 2 Wanayasa bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain. Ia meyakini bahwa gerakan kecil yang konsisten dapat memberikan dampak besar bagi masa depan pendidikan dan pelestarian alam.
Kegiatan Monev ini juga menjadi sarana evaluasi yang konstruktif. Harvester memberikan masukan dan catatan positif untuk pengembangan ke depan, termasuk ide-ide yang dapat memperkuat posisi sekolah sebagai model.
Pada akhir kegiatan, suasana penuh semangat dan kebersamaan menyelimuti lingkungan sekolah. Kunjungan ini tidak hanya sebagai bentuk pengawasan, tetapi lebih jauh menjadi apresiasi atas kerja keras yang sudah dilakukan oleh seluruh elemen sekolah.
Dengan semangat yang terus menyala, SMPN 2 Wanayasa siap melangkah lebih jauh bersama TdBA. Harapan besar tertanam, agar sekolah ini menjadi pusat pembelajaran ekologi yang mampu melahirkan generasi hijau yang mencintai bumi dan menjaganya dengan sepenuh hati.